Selasa, 21 Juni 2016

Kebaikan Tak Kasat Mata - Day 17 Fasting

Jangan parno dulu baca judulnya. Ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan hantu-hantu. Kasat mata artinya terlihat dengan mata telanjang. Tak kasat mata, artinya tak terlihat. Cmiiw.

Saya tidur cepat dan terbangun pukul 00.15 karena kaget mendengar teriakan dan ketukan pintu ruang tamu kos. Kamar saya kan bersebelahan pas dengan ruang tamu. Uh, saya agak malas buka pintu. Tak lama saya dengar bapak kos berdialog dengan si pengetuk pintu. Lalu saya sempat sak sliut tidur lagi.

Bangun-bangun saya langsung gegap gempita ke kamar mandi lalu ambil air wudhu untuk tarawih munfarid. Pak kos lagi nyapu-nyapu. Itu memang kebiasaannya yang rada ganjil, nyapu di tengah malam buta. Lalu beliau bercerita tentang si pengetuk pintu yang rupanya orang mau beli bensin. Fyi, Pak kos jualan bensin eceran di depan rumahnya.

"Wah, kok, malam-malam masih beli bensin, to, Pak?" tanya saya.

"Iya. Nggak papa, Mbak. Malah pernah ada yang jam dua pagi datang minta beli bensin. Kasihan dia mau jualan di pasar Turi, mogok di jalan trus jauh-jauh ke sini. Saya malah bilang sama kalau perlu bensin jam berapapun ketuk saja. Itupun dia belum punya uang, Mbak. Jadi saya biarkan. Terus siangnya dia pulang dari pasar, datang menyerahkan uang bensin. Malah saya dibelikan oleh-oleh segala."

"Wah, orang baik, pasti dapat balasan hal baik juga, ya, Pak."

Pak kos meneruskan cerita bahwa ibu kos juga pernah membiarkan seorang anak sekolah beli bensin tanpa membayar dulu. Malah anak sekolahan itu yang nggak enak hati, terus menyerahkan ponsel sebagai jaminan. Sore dia datang bawa uang dan ambil ponselnya.

Sepertinya kebaikan yang dilakukan pak dan bu kos itu biasa-biasa saja. Tapi menurut saya, itu luar biasa. Ini tentang keikhlasan dan kepercayaan. Membiarkan bensin seliter dua liter pergi tanpa dibayar, siapa yang berani menjamin bahwa si pembeli akan datang lagi? Tapi Pak kos dan bu kos percaya, dengan niat membantu, dengan niat baik menolong orang lain, Tuhan akan melindungi mereka juga.

Gambar dari Google

2 komentar:

  1. sip mbak...salut pada bpk ibu kosmu... mereka mengamalkan ajaran agamanya dg baik, tanpa teori tanpa provokasi

    BalasHapus
  2. sipp ... dan aku mencoba belajar tentang kebaikan tanpa memandang SARA

    BalasHapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES