Rabu, 30 September 2015

Menulis Cerpen di Kompas Anak

Salah satu media yang menerima naskah cerpen anak, adalah harian Kompas. Biasanya pada hari Minggu, ada halaman khusus anak di media ini. Di halaman anak tersebut ada rubrik "Boleh Tahu", semacam artikel ringan tentang berbagai pengetahuan, rubrik "Cerita-cerita" yaitu cerpen anak, resensi buku anak, rubrik "Ruang Kita", berisi kiriman puisi dan gambar/lukisan anak.

Bagaimana persyaratan menulis di Kompas (Anak)? Berikut saya salinkan dari halaman Kompas Anak:

"Redaksi menerima kiriman naskah, cerita pendek, atau dongeng. Karangan harus asli dan belum pernah diterbitkan. Panjang karangan 3-4 halaman, diketik dua spasi. Karangan yang layak muat akan diberi imbalan yang pantas. Naskah harap dikirim ke Redaksi Kompas Anak, Jl. Palmerah Selatan Nomor 26-28, Jakarta 10270"

Nah, itu salinan tanpa ditambah dan dikurangi. Tapi, kita juga bisa kirim naskah via email. Di zaman digital ini, apa sih yang tidak bisa dikirim via email. Ya, Nggak? Email Kompas adalah kompas@kompas.com

Asyiknya mengirim naskah ke harian Kompas (Anak), adalah kita nggak lama-lama di-PHP. Harian ini tertib mengirimkan surat penolakan naskah jika naskah kita memang belum layak muat. Seperti yang saya terima beberapa bulan yang lalu. Yah, walaupun ada rasa sedih, tapi sekaligus lega kalau tahu naskah kita belum layak muat. Kenapa lega? Ya, berarti kita bebas merevisinya lalu mengirimnya ke media lain yang lebih sesuai. Ya, kan? Ya, kan?
Surat penolakan tersebut juga dilampiri print out dari email kita plus naskah yang kita kirimkan. Lalu di bawah surat penolakan tersebut ada beberapa kriteria umum untuk artikel Kompas Anak. Kriterianya saya salin di sini ya:

1. Asli, bukan jiplakan/saduran/terjemahan, belum pernah dimuat dalam penerbitan lain, dan hanya ditulis/dikirim khusus untuk Kompas Anak.
2. Cara penyajian tidak berkepanjangan tapi padat, singkat, mudah ditangkap, gaya bahasa enak dibaca, dan sesuai dengan kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
3. Panjang naskah maksimal 3 halaman kuarto untuk cerpen dan dongeng dan 4 halaman kuarto untuk rubrik Boleh Tahu, semuanya dengan ketikan dua spasi, tulisan diharapkan jelas dan bersih (tanpa coretan).
4. Sering tulisan yang pantas dimuat terpaksa dikembalikan, karena tidak mungkin lagi memuatnya pada waktu yang tepat berhubung terbatasnya ruangan atau benturan dengan tulisan-tulisan lain.

Nah. Begitu. Coba baca sekali lagi poin ke-empat, naskah kita ditolak tuh, bukan berarti naskah kita jelek. Tapi kalau naskah saya yang ditolak itu, kayaknya beneran jelek, hiks. Alasan yang tertulis adalah: jalan cerita masih sederhana/kurang menarik *tears*

Jadi, apakah saya kapok mengirim naskah ke Kompas? Jawabnya tentu tidak. Masih ada satu naskah saya yang belum ada kabar di sana. Entah nggak nyampai, entah ditolak, entah tiba-tiba nongol di Kompas, huhuyy...yang terakhir itu yang selalu saya harapkan *nyengir*

Nah, sudah paham kan, cara mengirim naskah cerpen ke Kompas (Anak)? Ayo, segera kirim naskahmu. Dan koleksi surat penolakannya ... eh, nggak ding. Dan semoga kita beruntung. Oya, satu informasi penting yang belum saya sampaikan, honor cerpen di Kompas Anak ini adalah Rp350.000,-

Yuk, segera kirim cerpenmu.

Contoh halaman kompas anak:


29 komentar:

  1. Saya 3 kali dapat surat cinta penolakan. Masih kirim lagi, penasaran kayak apa rasanya bila dimuat. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya pasti senang sekali, ya, Mbak? Semoga tak lama lagi giliran kita :)

      Hapus
  2. Trims informasinya. Mau menebalkan muka ahhh biar kekinian hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh baru tau kalau menebalkan muka identik dengan kekinian? Hehe. Ayo kirim, Mas. Siapa tau nasibnya sama dengan Tahuri :)

      Hapus
  3. Terus menulis, saya pernah alami ini, hehehe

    BalasHapus
  4. Saya juga masih berusaha menembus gawang redaksi, Mbak ^_^ Jadi makin semangat setelah baca post Mbak Kalya ^_^ Terima kasih, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih, kehormatan ratu nubi datang berkunjung. Pasti sebentar lagi gawang kompas anak jebol deh sama Mbak Nia :)

      Hapus
  5. Sekali dapat surat cinta dari Kompas Anak. Setelah itu, belum berhasil menyelesaikan cernak lagi :-D

    BalasHapus
  6. Aku juga pernah dapat surat cinta ini hihihiii... terus mencoba yaaa

    BalasHapus
  7. kira2 kalau misalnya di tolak, apa surat itu langsung dikirim di hari berikutnya setelah kita mengirim naskah atau tunggu berbulan2 ya kak? tolong di balas ya kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, harus nunggu dulu sekitar tiga atau empat bulanan gitu dek

      Hapus
    2. Harus nunggu 3-4 bulan dulu...

      Hapus
  8. Ternyata banyak juga ya yg nerima surat cinta dari Kompas Anak,,
    Aku sendiri udah dapat 6 surat cinta dari Kompas Anak, 3 lagi naskahku belum ada kabar..
    Moga aja ada 1 diterima dari 3 naskah ku yang belum ada kabar.. Aminn.. hehehe... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga ya. Aku baru dua yang ditolak dan masih ada satu yang nunggu nasib, hehe.... Kereen berarti Raya dah kirim sembilan, dong. Aku baru tiga sampai detik ini hihihi...

      Hapus
  9. saya ditolak 2 kali sama kompas anak. tapi, saya nggak akan nyerah gitu aja *fighting

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi sekarang kompas anak sudah almarhum yaa...kirim cerpennya ke Bobo saja

      Hapus
  10. makasih banyak kak infonya, aku jd termotivasi untuk coba kirim

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, makasih sudah singgah, ya. maaf responsnya nyaris setahun nih. kalau ke kompas bisa nyoba kirim dongeng di rubrik nusantara bertutur, karena rubrik cerpen anak sudah tidak ada lagi

      Hapus
  11. Kak mau tanya dong kakak ngirim naskahnya via apa? Kalo via email terus ditolak dapet surat ga ya kira kira?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zulya, halaman cerpen anak sekarang sudah tidak ada di kompas, tapi kamu tetap bisa mengirim dongeng ke halaman "nusantara bertutur", coba lihat di kompas minggu, ya. Kirimnya via email dan biasanya tidak ada pemberitahuan kalau ditolak, sih.

      Hapus
  12. kalo mau ngirim cerpen anak, hari paling pas, hari apa ya?
    hari mendekati hari minggu atau gimana kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hari apa saja bisa. Diterimanya bukan berdasarkan hari, kok. Tapi cerpen anak di kompas sekarang sudah nggak ada, ya. Kamu hanya bisa mengirim naskah dongeng nubee (nusantara bertutur)

      Hapus
    2. Brrti yang ada hanya dongeng ya kak, dan biasanya ditentukan tidak temanya kak ?

      Hapus
  13. kak itu alamat emailnya masih aktif gak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf ya Rosyi baru bales karena baru baca. Alamatnya kemungkinan sudah tidak aktif karena kompas sudah tidak menerima cerita anak lagi. Kamu bisa kirim cerita anak ke majalah Bobo atau koran yang menerima naskah cerita anak, seperti koran kedaulatan rakyat atau solo pos. tetap semangat, yaa

      Hapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES