Senin, 30 November 2020

Yuk, Bikin Odading

 Sudah beberapa bulan, Emir anak kedua saya berceloteh tentang Odading Mang Oleh. Awalnya, saya tidak terlalu menanggapi.

"Odading Mang Oleh, rasanya seperti menjadi IRONMAN!" teriak Emir ditimpali adiknya. 

Karena bising mereka teriak melulu, akhirnya saya browsing arti odading itu apa. Owalah, ternyata roti goreng alias bolang-baling alias galundeng. Odading ini bahasa sundanya gitu. Kalau itu sih gampang bikinnya, batin saya. Tapi cuma dibatin doang dan nggak dipraktikin, wkwkwk.

Hingga suatu saat, suami pulang bawa sekantung ... odading! Rupanya sekarang sudah ada yang jual di depan Indomaret. Satu gerobak dengan tahu crispy dan cireng. Hebohlah si Emir makan itu roti goreng. Dan saya menjanjikan untuk membuatkannya suatu saat nanti. Hihihi, maklumilah, Mir ... mamamu bikin camilan kalau lagi mood doang.

Dan, hari Minggu kemarin 29 November 2020, akhirnya datanglah mood itu. Saya berhasil membuat odading satu resep (tepung 250 gram), pakai resep dari cookpad, saya modif dengan topping wijen dan sedikit gula pasir. Ini dia penampakannya.


Ini Odading bikinan saya, lho.

Kalau dibanding dengan odading yang biasa dibelikan suami, odading bikinan saya ini lebih terasa manisnya. 

Biasa, kalau habis praktik, pasti pengen dengerin komentar netijen, dooong. Saya tanyalah si Emir.

"Mir, odading bikinan mama, sama odading yang biasa dijual orang, enakan mana?"

"Enakan yang dijual orang!" jawab Emir cepat, sambil makan odading bikinan saya, potongan yang kelima.

Kumenangiiiiiis ...

Hmmm, yah biarin deh, lebih enakan yang dijual. Toh, sepiring odading itu akhirnya habis juga. Apa gara-gara nggak ada camilan yang lain, ya? Hihihi, entahlah.

Tapi, buibu yang mungkin sering mengalami nasib yang sama dengan saya (atau cuma saya aja yang kekgini?), nggak usah mutung ya gerakan bikin camilannya. Selama bikinan kita selalu habis, jangan segan untuk selalu bikin camilan buat keluarga. Di mana-mana mah, bikinan sendiri selalu always lebih higienis dan sehat. Iya, nggak? Iya, dong! Yuk, bikin odading!**


Hari Bikin Camilan Sedunia

Gambar pizza dari pixabay

 Ada kalanya saya sangat malas bebikinan di rumah. Maunya glundang-glundung saja. Kalau istilah emak-emak zaman now ya, rebahan. Satu-satunya yang diinginkan hanya leyeh-leyeh sembari memejamkan mata.

Di suatu hari yang tenang, tiba-tiba 'dewi rajin bikin kue' berkenan datang menyatronin saya. Awalnya sih gara-gara 'panas' dapat kiriman gambar pizza dari teman. Kalau kiriman gambarnya dari bakul pizza sih, nggak terlalu panas. Ini kiriman gambar dari teman yang notabene baru-baru saja memakai oven untuk baking-baking camilan. Sebutlah nama teman saya itu Evita.

Persoalan pizza ini juga sesuatu buat saya. Seisi rumah suka pizza. Dulu saat saya tinggal di Jogja, saya juga pernah bikin pizza teflon, namun untuk pizza yang dipanggang di oven, belum pernah nyoba. Sementara di kantor saya ada teman yang suka open order pizza. Dia jago bikin pizzalah. Sebut saja namanya Rini. Nah, biasanya saya dan Evita suka nanya-nanya resep ke Rini. Hingga sampai nitip beli keju mozarella untuk bikin pizza sendiri. 

Nah, setelah panas dapat kiriman gambar pizza dari Evita tadi, saya teringat ada sebongkah keju mozarella di dalam kulkas, belum saya sentuh-sentuh. Akhirnya luluhlah hati ini, hingga tergerak untuk mulai mengadon adonan pizza. Resepnya memakai tepung protein tinggi 250 gram, yang nantinya setelah menjadi adonan pizza saya bagi menjadi dua loyang. Dua loyang pizza tersebut saya panggang bergantian karena oven saya kecil.

Loyang pertama saya panggang dengan api 180 dercel selama 20 menit. Saat saya potong sepertinya kurang matang di bagian tengah pizza, jadi saya masukkan lagi di oven dan saya tambah 10 menit lagi pemanggangan. Begitu matang cepat ludes. Loyang kedua saya panggang selama 30 menit, malah penampakannya kecoklatan dan kering, walau rasanya tetap enak. Panggangan kedua inipun sama cepat ludesnya.

Tiba-tiba saja saya tergerak untuk ngambil tepung lagi. Kali ini tepung serbaguna. Ceritanya saya baru saja baca-baca facebook dan mencermati sebuah resep bolu keju yang dishare teman sebagai statusnya. Eh, nggak susah bikinnya, dan semua bahan ada. Yuhuuu ... saya kembali mencampur bahan-bahan dan camilan kedua pun tak lama masuk oven. Hasil bolunya lembut dan rasa kejunya pas. Wah, senang rasanya bisa bikin bolu keju. 


Gambar bolu keju dari pixabay

Apakah hanya berhenti di dua resep camilan itu? Sebagai pelengkap, di ujung hari saya blenderkan tomat untuk anak-anak saya. Ya, juice tomat segar penuh vitamin C menutup hari bikin camilan sedunia. Apakah semua bahagia? Tentu, namun tidak semua. Komentar julid netijen berkata: wuih capek-capek bikin, bukannya lebih murah dan praktis kalau beli? Ya, santai sajalah bu Tedjo, ada masanya orang beli, ada masanya dia suka bikin sendiri. Capek? Tentu saja capek, namun aku bahagia.**


COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES