Senin, 04 Januari 2016

Resensi Korjak: Novel Cherish You

Berikut adalah resensi pertamaku yang dimuat di koran jakarta. Apakah ini juga resensi yang pertama kukirim? Hmm, seingatku tidak. Dulu sekali sudah pernah kirim satu tanpa kabar. Lalu kirim yang ini dan dimuat. Setelah yang ini aku getol kirim resensi tiga buku lagi tapi belum beruntung.

Oya, resensi ini adalah resensi novel karya sahabatku, Irfa Hudaya. Novelnya yang sudah diterbitkan ada dua. Tapi yang ngantri terbit buanyak. Semoga mbak Irfa sukses jadi penulis produktif, aamiin.

Berikut naskah asli resensi yang kukirim:

Judul               : Cherish You
Penulis             : Irfa Hudaya
Penerbit           : Orange
Tahun terbit     : Cetakan I, 2015
Tebal               : 302 halaman
Harga              : Rp45.000,00
ISBN               : 978-602-7729-49-0

Kematian seringkali membuat suatu perubahan dalam sebuah keluarga. Demikian pula keluarga kecil Mahira, saat Aini istrinya harus pergi karena penyakit eklampsia. Meninggalkan Mahira hanya bersama si kecil Aqilla.
Karena harus bekerja, Mahira terpaksa menitipkan bayinya di rumah mertuanya, ibu Aini. Sehari-hari, Aqilla diasuh oleh Rifka, tantenya yang hampir diwisuda. Otomatis, Mahira menjadi dekat dengan adik iparnya itu. Kedekatan keduanya menimbulkan angan-angan di hati sang ibu, yang kemudian mempunyai ide untuk menjodohkan mereka.
Sangat wajar keinginan nenek Aqilla ini, memikirkan menantunya yang seorang lelaki normal, tentu masih membutuhkan seorang pendamping. Di sisi lain, ia cemas bila sang cucu harus beradaptasi dengan  mama baru. Bisa jadi istri Mahira kurang menyayangi Aqilla, dan tentu ia tak bebas lagi mengunjungi cucu, jika Mahira sudah punya istri baru. Rifka adalah satu-satunya calon istri terbaik untuk Mahira.
Walaupun menolak pada mulanya, namun akhirnya pernikahan turun ranjang itupun terjadi. Rifka segera pindah ke rumah Mahira bersama Aqilla. Mereka tak segera tidur sekamar karena rasa canggung dan juga karena masing-masing masih belum dapat melupakan nama seseorang. Mahira belum dapat melupakan Aini, Rifka belum dapat melupakan Andri, kekasihnya. Mereka memilih menunggu hati mereka siap menerima satu sama lain. Untuk saat itu, cukup melakukan yang terbaik buat Aqilla.
Mulailah berbagai peristiwa lucu dialami oleh Rifka dan Mahira. Pernah tiba-tiba ibu Rifka datang tanpa memberi kabar, sehingga dalam waktu kilat mereka harus memindahkan barang-barang ke dalam satu kamar, agar terlihat mereka sudah tidur sekamar (halaman 144).
Walau bersaudara, Rifka ternyata berbeda perangai dengan kakaknya yang lembut dan sabar. Mahira harus beradaptasi dengan istrinya yang bawel dan sering protes pada beberapa kebiasaannya yang dulu bukan merupakan masalah (halaman 112). Tas kerja yang ditaruh sembarangan, handuk tidak langsung dijemur, pasta gigi jangan dipencet bagian tengahnya, dan lain-lain hal sepele selalu diributkan Rifka. Di sisi lain, Mahira trenyuh dengan kesabaran Rifka mengurus Aqilla. Rifka juga rajin memasak, mengurus rumah dengan baik dan selalu menyediakan keperluan Mahira. Padahal, Rifka hanya seorang gadis 21 tahun yang seharusnya sedang gairah mencari kerja usai wisudanya. Namun kini ia harus terampil mengurus anak dan rumah tangga.
Mahira mengizinkan Rifka untuk bekerja dan kemudian Rifka mendapatkan pekerjaan di sebuah agensi iklan, tempat dia pernah magang dulu. Di sana Rifka bertemu dengan Sita, senior yang cantik. Ternyata Sita adalah perempuan masa lalu Mahira, yang sedang mencoba mendekati Mahira karena belum tahu kalau lelaki itu sudah menikah lagi. Mahira  menanggapi Sita dengan sopan karena tak ingin menyakiti perempuan itu lagi. Kehadiran Sita menyebabkan kesalahpahaman Rifka pada Mahira. Cinta yang sudah muncul perlahan, akhirnya harus tertahan akibat kecemburuan. Akibat melihat Mahira dan Sita berpelukan, Rifka terluka dan memutuskan untuk pergi.
“Cinta itu menyembuhkan luka, bukan menorehkan rasa sakit yang lebih besar.” (halaman 284).
Perpisahan mereka memberikan waktu kepada keduanya untuk sama-sama menyadari bahwa masing-masing membutuhkan kehadiran satu sama lain. Kisah berakhir indah ketika Mahira akhirnya memutuskan untuk ‘menculik’ Rifka kembali ke rumah mereka.
Novel ini dituturkan dengan apik dan mengalir. Memakai sudut pandang orang pertama secara bergantian. Rifka dengan gaya ceplas-ceplosnya, dan Mahira yang sopan. Cara bertutur yang semakin mendekatkan pembaca dengan karakter para tokohnya. Dijamin pembaca akan ikut tertawa, terharu dan bahagia membaca kisah Rifka dan Mahira dalam novel Cherish You ini.



Ini link pemuatan di koran jakarta: http://www.koran-jakarta.com/perjalanan-cinta-terganggu-bayangan-lama/ 

Persyaratan kirim resensi: kirimkan resensi sepanjang 400-500 kata, lengkapi dengan kover buku, identitas buku, scan tanda pengenal dan foto diri. Kirim ke opinikoranjakarta@gmail.com.

4 komentar:

  1. Aku baru baca versi aslinya. Baguuuusss... Tengkyu mbak Innovie, aku padamuh *ketjup basah

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. alhamdulillah...keren ketularan dikau yang keren maksimal

      Hapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES