Selasa, 26 Januari 2016

Mencoba Meraih Keajaiban Lewat Tujuh Macam Shalat


Judul Buku     : 7 Shalat yang menciptakan Keajaiban
Penulis           : Adiba A Soebachman
Penerbit         : Syura Media Utama
Tahun terbit   : 2013

Baru di halaman pengantar saja, buku karya Adiba A Soebachman ini telah mampu menikam saya tepat di jantung. Ada sebuah kalimat yang berbunyi: Hanya manusia yang super duper sombong yang berani menyepelekan shalat. Astaghfirullahal adziim.... Tak bermaksud menyepelekan, namun terkadang memang masih ada shalat yang saya lewatkan karena berbagai alasan. Tikaman di jantung ini membuat saya semakin penasaran dan melanjutkan membaca isi bukunya.

Buku ini memaparkan manfaat/keajaiban dari tujuh macam shalat, yang dapat kita raih bila kita istiqomah dalam menjalankannya. Ke tujuh shalat itu adalah:

1. Shalat Subuh

Shalat subuh merupakan satu-satunya shalat wajib yang dikupas dalam buku ini. Mengapa? Apakah artinya shalat subuh lebih utama dari ke empat shalat lainnya? Bukan begitu maksudnya. Semua shalat wajib yang kita laksanakan lima kali dalam sehari, memiliki keutamaannya masing-masing. Tak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
Shalat subuh istimewa, karena ia merupakan shalat fardhu pembuka hari. Dikerjakan "hanya" dua rakaat saja, namun pada waktu yang sungguh-sungguh utama, yaitu dikerjakan di antara waktu sepertiga malam terakhir dan waktu fajar. Waktu di mana terjadi pergantian "piket" malaikat yang menjaga manusia. Malaikat yang telah bertugas menyertai manusia dari malam hingga fajar menjelang, akan melapor kepada Allah dengan satu catatan manis, bahwa hambaNya yang bernama si Fulan, saat ditinggalkan malaikat sedang pas menegakkan shalat subuh.
Bagaimana bila saat itu kita masih enak-enakan merajut mimpi? Aduhai, malunya pada Allah jika laporan dari malaikat berbunyi: Si fulanah lagi enak-enak ngorok waktu saya tinggalkan *tears*
Tidur adalah alasan terbesar orang meninggalkan shalat subuh. Itu artinya setan yang menang. Dia meninabobokan kita dengan ranjang empuk, mimpi yang melenakan, dan semua hal yang membelenggu tubuh kita sehingga tetap mlungker nggak peduli panggilan adzan. Duh...

Lalu manfaat atau keajaiban apa yang bisa kita raih melalui shalat subuh? Banyak. Buanyak. Buanyuaaak. Semua dijelaskan secara terperinci di buku ini. Beli dong, masak harus saya jelaskan semua? Hehhe.

2. Shalat Dhuha

Shalat dhuha dikenal sebagai shalat yang dapat mendatangkan kelimpahan rezeki, karena sabda Rasulullah SAW berikut:

"Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota tubuhmu agar kamu bersedekah: tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha" (H.R. Al Bukhari dan Muslim).

Shalat dhuha dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik sepenggalah, yaitu kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya. Sekitar pukul tujuh pagi hingga menjelang waktu dhuhur. Jumlah rakaatnya terserah kita, antara dua rakaat hingga dua belas rakaat. Dikerjakan per dua rakaat satu salam.

Selain sebagai shalat pembuka pintu rezeki, shalat dhuha juga dapat menghapuskan dosa:

"Barang siapa yang menjaga sembahyang dhuhanya niscaya diampuni Allah baginya akan segala dosanya walaupun seperti buih di lautan" (H.R. Ibnu Majah dan At Tarmidzi).

3. Shalat Tahajud

Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah tidur terlebih dahulu. Waktunya cukup panjang, yaitu selepas isya hingga waktu subuh/terbitnya. Lebih afdhal dilakukan di sepertiga malam yang terakhir yaitu kira-kira pukul 01.00 sampai jelang waktu subuh.

Shalat tahajud dikerjakan secara munfarid atau tidak berjamaah. Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal tidak terhingga hingga hampir masuk waktu subuh.

Sabda Nabi Muhammad tentang kemuliaan yang didapatkan orang yang rutin melaksanakan tahajud:

"Barang siapa mengerjakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan, yaitu lima macam di dunia dan empat macam di akhirat."

Lima keutamaan di dunia adalah:
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama

Empat keutamaan di akhirat adalah:
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti
2. Akan mendapat keringanan ketika dihisab
3. Ketika menyeberangi jembatan shiratal mustaqim bisa melakukannya dengan sangat cepat
4. Catatan amalnya diberikan dengan tangan kanan

4. Sholat Hajat

Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon hajat, yakni hal tertentu yang kita inginkan. Atau bisa juga saat kita sedang berada dalam suatu masalah pelik, kita lakukan sholat hajat untuk memohon pertolongan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang mempunyai hajat kepada Allah SWT atau kepada seorang manusia, maka hendaklah ia berwudu dengan sebaik-baiknya, kemudian dia melakukan sholat dua rakaat." (HR. At Tirmizi)

Sholat hajat dapat dikerjakan sendirian ataupun berjamaah. Bisa dikerjakan waktu siang ataupun malam hari. Namun akan lebih afdhol jika dilakukan sendirian saat sunyi usai tengah malam.Karena dalam suasana yang hening kita akan lebih khusyuk mengerjakan sholat. Sholat hajat dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat.

Keistimewaan sholat ini, pada sujud yang terakhir perlu memuji-muji Allah dan kemudian menyertainya dengan niat hajat yang hendak dicapai. Sesudah melaksanakan sholat hajat, perlu berdoa sekali lagi agar permintaan mudah dikabulkan.

5. Sholat Istikharah

Istikharah artinya 'meminta pilihan'. Jadi, sholat istikharah adalah sholat untuk meminta pilihan kepada Allah. Kita memohon ditunjukkan pilihan yang terbaik bagi kita sebab kita masih bingung menetapkan pilihan secara logika manusia. Sholat ini akan menjauhkan kita dari sikap keragu-raguan dalam memilih.

Sholat istikharah dikerjakan dua rakaat dan dapat dilaksanakan kapanpun bila sedang menghadapi masalah. Tentunya lebih afdhol bila kita laksanakan pada saat tengah malam sehingga lebih khusyuk.

6. Sholat Tarawih

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaannya setelah sholat Isya, dapat dikerjakan secara munfarid (sendirian), maupun berjamaah. Sholat tarawih dapat dikerjakan sebanyak 11 rakaat (8 rakaat sholat tarawih, dan 3 rakaat witir); dan dapat juga dilakukan sebanyak 23 rakaat (20 + 3 witir).

Dalam buku ini, manfaat sholat tarawih dijelaskan satu persatu setiap malamnya. Betapa banyaknya manfaat sholat tarawih, seperti misalnya pada malam pertama, akan dihapus dosa kita dan menjadi suci sebagaimana awal kita dilahirkan. Malam ke-15, para malaikat bershalawat kepada kita dan menjaga di Arsy. Malam ke-25, Allah SWT akan mengangkat kita dari siksa kubur. Dan masih banyak manfaat lainnya yang sayang untuk diabaikan dengan meninggalkan sholat tarawih.

7. Sholat Witir

Sholat witir disunnahkan untuk dikerjakan setiap malam. Ia termasuk qiyamul lail (sholat malam), sebagai penutup semua rangkaian sholat kita dalam sehari semalam.

Sholat witir adalah sholat yang paling sering disepelekan oleh umat Islam. Padahal sesungguhnya sholat ini amat penting.

"Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil) dan mencintai witir." (HR. Abu Daud).

"Jadikanlah witir akhir sholat kalian di waktu malam." (HR. Bukhari)

Waktu pengerjaan sholat witir adalah dimulai setelah sholat Isya' sampai dengan sesaat sebelum sholat subuh. Dikerjakan minimum satu rakaat dan maksimum 11 rakaat. Bilangan rakaatnya adalah 1 rakaat, 3,5,7,9, dan 11. Kalau sholat witirnya banyak, boleh dikerjaan 2 rakaat satu salam, kemudian yang terakhir satu rakaat dengan satu salam. Jumlah 11 rakaat sudah cukup dan itu yang biasa Rasulullah kerjakan, sebagaimana dinyatakan oleh Aisyah ra:

"Tidaklah Rasulullah SAW mengerjakan sholat malam (witir) melebihi dari 11 rakaat.

Keistimewaan sholat witir, adalah kita yang melakukannya benar-benar menjadi ummat Nabi Muhammad, karena Rasulullah pernah mengatakan bahwa barang siapa yang tidak mau melakukan sholat sunnah witir, maka ia bukan termasuk golongan beliau.

PENUTUP

Semua sholat di atas, masing-masing memiliki keistimewaan yang berbeda-beda. Yang membedakannya adalah bagaimana kita melaksanakannya dengan sungguh-sungguh secara rutin (istiqomah).
Membaca buku ini, kita akan melihat kembali ibadah sholat yang telah kita jalani selama ini. Dan bisa melihat, mengkoreksi, mana yang harus kita perbaiki. InsyaAllah buku ini dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.




4 komentar:

  1. Semoga saya pribadi bisa lebih istiqomah ...

    Makasih ya mbak artikelnya berguna dan bermanfaat sekali buat saya pribadi :)

    BalasHapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES