Senin, 22 Agustus 2016

Mengantar Orang Tua Pergi Haji

Akhirnya orangtuaku pergi haji, alhamdulillah.

Perjalanan spiritual mereka tak pernah aku ketahui secara pasti, tapi yang jelas orangtuaku bukanlah orang yang sangat religius. Pada saat aku kecil, mereka memang menyuruhku mengaji dan sholat, tapi tak pernah memaksa, bahkan membiarkan ketika aku mandeg mengaji dan malas-malasan sholat.

Kedua orangtuaku sholat juga tapi bukan merupakan kaum putih yang sholat lima waktu sehari kemudian aktif ke masjid. Ketika aku tumbuh dewasa, aku belajar sendiri mengaji secara otodidak maupun dengan guru. Dan sholatku juga kuperbaiki sendiri walau sampai detik ini aku belum bisa membanggakan diri sebagai ahli sholat.

Dalam doaku selalu kusebut nama kedua orangtuaku agar mereka menerima hidayah. Agar mereka rajin sholat dan mau mempelajari agama Islam secara kaffah. Lalu suatu hari mereka berdua mengalami kecelakaan. Papaku yang lebih parah karena harus menjalani operasi untuk tulang punggung yang patah. Mama hanya retak di punggung tangan, namun cukup membuatnya repot beraktivitas. Ternyata kejadian kecelakaan itu merupakan titik balik kedua orangtuaku. Setelah sembuh, keduanya rajin sholat di awal waktu. Setiap aku mudik, tak lupa ditanya oleh mereka apakah aku sudah sholat atau belum. Alhamdulillah.

Pendaftaran haji sudah diurus kakak perempuanku sejak lama. Dan kemarin 21 Agustus akhirnya mereka bisa berangkat ke tanah suci. Rasa haru menyelimutiku melihat keduanya bersisian duduk di dalam bus yang memberangkatkan mereka ke Surabaya.

Selamat jalan papa mama, opa oma, semoga perjalanan dan kegiatan selama berhaji dapat memberi kenyamanan dan ketenangan. Sehat terus, dan pulang kembali dalam keadaan sehat, selamat, serta mabrur, aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES