Minggu, 28 Agustus 2016

Memulai Olah Raga Lari: Jurnal Sabtu, 27 Agustus 2016

Hari ini aku mulai lari saat sinar matahari mulai menerangi bumi, tepatnya pukul 05.30 pagi. Rute kuubah ke arah selatan, jalanan menurun. Rencana jalan kaki full 30 menit. 15 menit turun, dan balik 15 menit kemudian. Lho kok jalan kaki? Ya, walaupun agak berubah dari rencana awal (niat lari pagi), tapi hari ini aku mau membuktikan ucapan temanku bahwa aku sebenarnya nggak usah lari tapi cukup jalan kaki selama 30 menit asal rutin dan itu sudah mengeluarkan keringat. Oke.

Aku jalan seperti yang kumau dan lumayan jauh juga walau tidak mencatat waktu. Apakah selama 30 menit itu aku berkeringat? Ya, ternyata memang berkeringat, walau nggak terlalu yang gimana gitu. Hanya sumuk sithik, kata orang Jawa, atau gerah dikit. Langit cerah dan suasana hatiku lumayan baik. Eh ... aku lupa, sebenarnya suasana hatiku tak terlalu baik. Tapi udara segar ternyata memang sangat ngefek untuk mengembalikan mood-ku.

Gambar dari google

Sebenarnya mana yang lebih baik, lari atau jalan? Dari beberapa artikel yang kubaca, sebenarnya semua terpulang pada kita sendiri. Olah raga lari jelas menguras energi lebih banyak dari olah raga jalan kaki. Anda boleh memutuskan untuk olah raga lari tapi tidak boleh berlebihan. Dan jika memutuskan jalan kaki, harus konsisten. Nah, kalau aku memutuskan untuk lari dan jalan, perpaduan antara keduanya, selama aku belum kuat lari terus menerus. Menurutku lari itu lebih keren dari pada jalan kaki, huahaha ... mau nurunin kolesterol apa ngejar keren sih buk. Yah begitulah kalau bisa ya dua-duanya.

Ohya, olah raga jalan kaki ternyata banyak juga manfaatnya lho. Kapan-kapan akan kuresume deh apa saja manfaatnya. Untuk sekarang, cukup sekian dulu, ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES