Minggu, 14 Agustus 2016

Memulai Olah Raga Lari: (1) Niat yang Kuat

Hari ini adalah pertama kalinya aku lari pagi lagi, setelah entah berapa tahun aku tidak berlari. Mengapa berlari? Tak lain adalah karena alasan kesehatan saja. Dua minggu lalu aku periksa darah dan menemukan bahwa kadar kolesterol totalku 255, lumayan jauh dari ambang batas normal: 200. Seperti biasa aku menolak minum obat penurun kolesterol, tapi mulai berpikir apa yang harus kulakukan untuk menurunkan si koles yang nakal itu.

Yang kupikirkan tentu saja diet mengurangi gorengan, lemak, santan dan berbagai penganan enak lainnya. Memperbanyak asupan air putih dan tentunya olah raga. Sebenarnya olah raga senam ringan sudah kulakukan dua mingguan ini, tapi aku mau lebih serius sehingga aku memutuskan untuk menambah olah tubuhku dengan berlari.

Berlari bukan sesuatu yang aneh buat aku. Saat aku masih kanak-kanak dan tinggal di Semarang, kedua orangtuaku sering lari pagi di subuh hari. Dan anak-anaknya dibangunkan untuk ikut berlari. Memang aku tidak rutin ikut, tapi kenangan saat lari pagi di masa kecil dulu masih membekas kuat di otakku. Kami pernah lari pagi diikuti dua anjing kami yang setia yaitu Jou dan Grey. Mereka ikut lari-lari lalu berputar-putar di sela-sela kaki hingga salah satu atau salah dua di antara kami jatuh terguling. Ramai dan menyenangkan. Ingatanku juga menyimpan kenangan saat aku malas ikut lari, lalu kedua orangtuaku lari berdua - atau bertiga dengan kakak. Mereka singgah lagi ke rumah mengajakku ikut dan memberitahu bahwa sahabatku, Evie juga sedang lari pagi bersama ayahnya. Langsung aku ikut lari-lari dan bertemu Evie. Hanya berpapasan dan saling tersenyum saja, hahaha ... dan itu sudah sangat menyenangkan.

Aku juga mulai agak rajin lari pagi saat awal tinggal di Makassar, saat aku sudah bekerja. Aku lari sendiri, kadang ditemani sahabatku, Enik. Kami lari dari gang rumah di Km.16,5 sampai ke kompleks ruko ke arah utara, kurang lebih satu kilometer saja. Jadi dua km bolak-balik. Oh ya, bersama Enik dan Susi (teman kantor juga) kami pernah iseng ikut lomba lari 5K di Makassar. Kami bertiga adalah peserta yang paling lambat sampai. Itupun ditambah cheating naik angkot, huahaha.Setelah menikah, hanya kadang-kadang saja aku lari pagi. Kadang-kadang yang amat jarang. Tapi bukannya tidak pernah, lho. Yah, cuma itu saja pengalamanku dalam berlari. Tentu saja ditambah lari wajib tiap olah raga saat masa-masa sekolah dan prajabatan PNS. Tau nggak, apa yang selalu sama setiap aku lari bareng suatu rombongan? Yang tak pernah berbeda adalah, aku selalu ada di posisi paling buncit alias belakang (hadeww gitu kok bangga).

Nah, dengan rekam jejak yang demikian menyedihkan, apakah niatku berlari kali ini akan sirna bersama lemahnya niat? Aih, jangan begitu dong. Niatku kali ini insyaaAllah kuat. Kemarin aku beli training dan kaos bahkan aku beli sepatu khusus lari. Aku menghabiskan uang sekitar 4 milyar untuk ini (lebay dotkom) dan tidak mau investasi 4 milyar itu tak berbuah hasil. Aku ingin hasil angka koles di bawah 200 dan tubuh yang segar serta fit. Plus wajah berseri-seri dan tampak sepuluh tahun lebih muda (abaikan kalimat terakhir, wuakakakk). Oh ya, selain uang yang sudah kuhamburkan, sebenarnya ada yang lebih berarti untuk menguatkan niat suciku berolahraga ini. Apakah itu? Tentu saja tiga buah hatiku yang soleh dan solehah. Permataku yang kuingin selalu bersinar. Aku ingin sehat untuk selalu dapat mendampingi mereka (mulai mellow). Semoga niatku ini kuat sekuat-kuatnya niat, aamiin (ikat tali di kepala).

Sekian dulu ya pembaca tercinta, besok aku akan kembali dengan jurnal lariku. Doakan aku yaaa.

Tiga buah hatiku yang manis semanis manggis

4 komentar:

  1. ditunggu ini cerita selanjutnya.... :-) keren... lanjtkan

    www.qurban-aqiqah.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, terima kasih sudah singgah, ya. InsyaaAllah dilanjutkan.

      Hapus
  2. he he he aku kuat mlayu pas sik single mbiyen, sak iki yo wis lemu. Btw, your kids looks so cute! alhamdulillah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, thank you.
      Aku gak kuat mlayu ket biyen, tapi aku suka melakukannya apa lagi kalau ada teman.

      Hapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES