Sabtu, 31 Oktober 2015

Doa Untuk Negeriku, Indonesia



Aku selalu merasa aku mencintai Indonesia. Aku selalu terharu bila mendengar kisah-kisah tentang negeriku. Aku bangga jika membaca tentang kekayaan alam yang berlimpah. Aku tersentuh pada kisah perjuangan merebut kemerdekaan dulu. Aku menangis saat bencana melanda negeriku.

Tapi cukupkah itu sebagai bukti cinta negeri?

Beberapa hari ini aku merenung seberapa cinta aku pada negeriku. Cinta itu harus terukur dengan sebuah kiprah yang kulakukan untuk negeri. Tapi apa hasilnya? Ternyata aku belum berbuat banyak untuk negeri. Bahkan mungkin belum berbuat apa-apa. Justru negeri ini yang telah memberi aku banyak.

Maka aku hanya bisa berdoa dalam sebuah mimpi dan asa akan Indonesia di masa depan. Begini mimpiku untuk Indonesia:

Indonesia kelak akan menjadi negara paling diminati untuk tinggal, bekerja, berwisata ataupun melanjutkan pendidikan. Di suatu masa, generasi muda menyadari bahwa pengelolaan Indonesia sebagai sebuah negara adalah dengan tidak menafikan kodrati lahiriah Indonesia sebagai negara kepulauan.

Indonesia adalah negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang perlu dilindungi, baik flora fauna daratan maupun laut. Itulah kekayaan sejati yang harus dipertahankan tidak hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri melainkan oleh masyarakat seluruh dunia. Maka masyarakat seluruh dunia harus bahu-membahu membantu agar masyarakat Indonesia sadar akan kekayaannya. Memberikan donasi untuk pendidikan dan pengelolaan lingkungan, sehingga kelak akan lahir generasi hebat dengan otak brilian – anak-anak Indonesia – yang akan bertanggungjawab menjaga kelestarian alam.

Selain di bidang pendidikan dan lingkungan, Indonesia akan menjadi negara dengan toleransi beragama yang tinggi. Tak ada lagi saling caci antar umat beragama. Semua agama yang ada di Indonesia menggali kembali akar agamanya masing-masing. Berkiblat pada keagungan akhlak para rasulnya. Keagungan akhlak dalam mencintai sesama dan menjamin keamanan antar umat.

Aamiin....

Mungkin kelak, aku tak lagi tegak berdiri jika mimpiku menyata. Namun aku akan tenang di manapun aku berada, karena anak dan cucuku akan menikmati Indonesia yang lebih baik. Tanpa asap, tanpa demo buruh, tanpa kekerasan anak, tanpa pelecehan agama dan tanpa kemiskinan.

*Tulisan ini disertakan dalam lomba nulis #CintaIndonesia IIDN Jogja


4 komentar:

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES