Jumat, 20 Maret 2020

Challenge Bikin Kue: Pie Susu

Hai, siapa yang hobi bikin kue? Saya sendiri sebenarnya kalau dibilang hobi ya nggak hobi-hobi banget bikin kue. Tapi saya punya oven listrik, segala macam cetakan dan loyang-loyang, juga suka menyetok aneka bahan untuk bikin kue seperti tepung terigu, cokelat batang, margarin, bubuk vanili, baking powder, soda kue, ragi, dan teman-temannya. Kalau saya runut-runut kenapa saya punya segala perlengkapan perang itu, tak lain dan tak bukan adalah warisan kebiasaan dari mama saya tercinta. Jadi, pada eranya, mama saya adalah pembuat kue dan chef sejati yang hasil karyanya sudah diakui paling tidak oleh ibu-ibu sekompleks tentara arhanud-ri, Jatingaleh, Semarang. Mama saya itu terima pesanan kue. Dan pernah juga punya warung makan. Pokoknya hasil olah tangannya nggak perlu diragukan lagi.

Nun pada masa kami masih kecil-kecil dan sudah besar tapi belum tinggal di rumah sendiri, setiap lebaran, mama selalu bikin kue sendiri. Kaastengel, nastar, lidah kuciang, jaanhagel, pokoknya semua jenis kue kering. Kami punya berbundel-bundel resep kue dan masakan yang sebagian besar sudah dicoba bikin oleh mama. Nah, sayalah asisten setia mama yang dulu dengan senang hati membantu membentuk, mencetak, mengoles, dan memberi topping pada aneka kue kering sebelum masuk oven. Kegembiraan masa kecillah, yang membuat saya punya semua peralatan perang untuk membuat kue. Pada saat saya sedang mood dan penuh kegembiraan, saya akan bikin kue dan membuat anak dan suami gembira. Hahaha, apaan sih.

Kemarin-kemarin tak terasa sudah dua atau tiga bulan saya tak bikin kue. Kesibukan, rasa malas, pekerjaan rumah yang menumpuk, menjadi alasan. Tapi eh, tiba-tiba ada challenge dari guru nulis saya mbak Nurhayati Pujiastuti, yang suka bikin kue. Challengenya bikin kue tiap bulan. Boleh, Mbak ... siapa takut? Supaya challengenya lebih menggetarkan, maka menunya ditentukan. Bulan Februari Mbak Nur yang menentukan, sedangkan bulan berikutnya saya, demikian seterusnya berselang-seling. 

Akhir bulan Januari, Mbak Nur mengirim WA menuliskan tantangan Februari: Pie Susu. Uwow, saya belum punya cetakan pie! Okelah, karena saya adalah orang yang nggak pelit keluar duit untuk peralatan bikin kue - asal pas ada duit lho ya, sayapun menyetujui menu tersebut (cetakan atau sejenisnya nggak akan mubazir, pasti selalu akan saya gunakan walau frekuensinya mungkin nggak sering ya, tergantung mood, hihi). Sebagai catatan, saya belum pernah, lho ... bikin pie susu. Tapi itu nggak mengurangi rasa antusias saya, soalnya menurut saya, asal resepnya bener dan kita bikin kue sesuai resep, pasti kue itu akan jadi.

Tanggal 13 Februari 2020 saya dapat kiriman gambar foto pie susu dari mbak Nur. Uwow ... dia sudah duluan bikin. Tapi saya nggak panas ... Februari kan masih lama berakhir, hihihi. Soalnya saya belum punya waktu buat bikin. Saya hanya bisa bikin hari Sabtu atau Minggu saat saya libur dan banyak waktu luang di rumah. Saya baru bisa bikin tanggal 23 Februari 2020, selisih sepuluh hari dari Mbak Nur. Yipiiii, tantangan Februari done buat kita berdua.


Gambar pie buatanku


Gambar pie bikinan Mbak Nurhayati

Kesan saya selama bikin pie susu, untuk bahan-bahannya tidak terlalu susah dicari (Saya nggak share resepnya, ya. Banyak di laman google, kok). Saat menguleni adonan kulit pie, harus sabar. Apalagi saat mencetak kulit pie. Hasil bikinan perdana ini, kulit pienya masih agak tebal, mungkin karena jemari saya masih belum terlalu terampil dan feelingnya belum terasah, ciyeh.


Gambar kulit pie sebelum diisi


Gambar kulit pie dan adonan isi, siap dipanggang


Pie susu ... mak krenyessshhh bila digigit

Walaupun tebal, namun kulit pienya terasa renyah saat digigit. Adonan isi juga relatif mudah membuatnya, hanya campur-campur susu cair, kental manis, kuning telur, dan tepung maizena, lalu dituang dalam adonan kulit. Terakhir memanggang pie di oven selama 45 menit. Saya tambah 10 menit api bawah karena bagian bawah pie terlihat belum terlalu matang. Jadi lama memanggang pie susu ini paling baik sekitar 55 menit sampai 60 menit.

Perasaan saya setelah membuat pie susu, walaupun hasilnya belum terlalu sempurna, tetap saya merasa senang sekali. Seperti saya bilang di awal postingan ini, ada kegembiraan seorang bocah yang membuncah di hati. Uhuy. Kayaknya bikin kue akan bikin saya selalu awet muda, deh. #ngarep
Nah, tunggu tantangan bulan Maret, ya! Saya akan menulisnya lagi di blog ini. Nantikan cerita keseruan saya saat membuat menu tantangan Maret.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES