Jumat, 02 September 2016

Jangan Menolak Tua

Semingguan ini punggungku terasa panas. Bukan, bukan karena kelamaan duduk menghadap laptop menyusun laporanku yang tertunda. Kalau karena hal itu, biasanya muncul saat aku sudah tiga jam duduk. Tapi ini … panas punggung terasa mulai dari saat aku bangun tidur sampai aku tidur lagi. Pas tidur nggak terasa lagi. Ya iyalah.

*
Aku sudah diskusi dengan bidan pribadiku, ciee, bidan pribadi. Benar, temanku, sahabatku Dyah yang jadi bidan di pelosok Tuban, sudah kutahbiskan menjadi penasihat medis pribadiku. Terserah dia keberatan atau tidak, wong konsulnya juga hanya sebatas ngobrol di WA. Hahaha. Nah, bidan manis itu sudah setengah memaksaku minum simvastatin untuk kolesterolku. Tak apa minum obat dari pada kamu selalu berkeluh kesah, katanya. Tapi yah, daku memang bandel dan bertahan hanya menjalani terapi koles dengan mengurangi makanan berlemak dan olah raga. Gaya banget ya? Hmmm.
*
Nah, berhubung panas punggung terasa makin mengganggu, akhirnya aku menyerah dan segera pergi ke dokter sekaligus konsul tentang hasil cek kolesterolku tempo hari. Dokter mendengarkan keluhanku dengan seksama, lalu bertanya. 
“Ibu umur berapa?”
Di depan dokter, untuk alasan kesehatan, Anda tidak dapat menjawab pertanyaan semacam itu dengan candaan: “Dokter mau tau aja, apa mau tau bangeeet?”
Akhirnya kusebutlah angka sakral itu. 
*
“Baiklah, Bu Indah. Semua gejala yang Ibu sebutkan itu wajar saja untuk orang seusia Ibu.”
What?
“Dengan bertambahnya usia, secara normal semua organ-organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi. Ibu harus menerima kenyataan ini.”
What?
Apakah tampak di dahiku tulisan “Menolak Tua”, Bu Dokter yang terhormat?
Tapi aku hanya menanggapi dengan tawa dan senyum manis, … 
“Hehee, iya, Dok. Saya menolak tua.” Dokter pun tertawa … entah apa arti tawanya. Apakah karena dia juga sama sepertiku? Huehehe. 
*
Kami pun berdiskusi mengenai pengobatan yang harus kujalani. Dan aku diberinya tiga resep obat yaitu: Vitamin B kompleks untuk pegal-pegal, penahan nyeri untuk sakit punggungku, dan simvastatin untuk si koles. Plus … tetap hidup sehat banyak minum air putih, kurangi gorengan, kurangi protein hewani, perbanyak asupan buah dan sayur, serta rajin olah raga.
*
Kamu gimana, sudah hidup sehat, kan? Sudah minum air putih, belum? Makan buah dan sayur? Sudah berhenti merokok? Sudah olah raga? Keep healthy… 
*
Oh, ya ... postingan ini sebelumnya kutulis sebagai status facebook. Dan ada komentar yang bagus dari seorang sahabatku yang juga seorang dokter. Baiklah akan kusalin saja di sini. Himbauan dari Kementerian Kesehatan, kita harus CERDIK mengelola kesehatan.

C -- Cek kesehatan rutin
E -- Enyahkan asap rokok
R -- Rajin Olah Raga
D -- Diet Seimbang
I -- Istirahat cukup
K -- Kelola Stress dengan baik

Yuk, tetap sehat dan jadilah orang yang CERDIK...




Menua menjadi memesona (kupu-kupu)

2 komentar:

  1. Beberapa temaanku masih usia akhir 20an, kolesterolnya udah tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin pola makan dan gaya hidup kurang sehat ya mbak...makasih sudah singgah mbak Eno

      Hapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES