Selasa, 19 Juli 2016

Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono) - Belajar Memahami Puisi

Saya sedang belajar tentang puisi. Dan ini puisi pertama yang saya pelajari, karya Sapardi Djoko Damono

Pak SDD dan bukunya

Sapardi Djoko Damono adalah maestro puisi Indonesia. Lahir 20 Maret 1940, di Surakarta. Masa sekolahnya dihabiskan di Surakarta, kemudian ia menjalani studi Sastra di Universitas Gadjah Mada. Sejak 1974 beliau mengajar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Sejak masa sekolahnya, beliau sudah banyak mengirim karya ke berbagai majalah. Pernah menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis" dan "Kalam".

Sajak-sajaknya sederhana dan banyak diilhami oleh unsur alam seperti hujan, bunga, daun.

Berikut salah satu sajaknya yang populer:

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Komentar:
Puisi yang sangat indah dan sarat makna. Saya mencoba memahami puisi ini dengan browsing internet dan menemukan bahwa semua orang bebas memaknai sebuah puisi. Banyak sekali yang sudah mencoba menganalisis puisi ini dari sudut pandangnya sendiri-sendiri. Sebagian besar memaknai bahwa puisi ini adalah tentang cinta yang tak menuntut balasan, bahkan rela berkorban walau yang dicintai menyakitinya hingga hancur. Apakah demikian juga yang dimaksud Sapardi saat membuat puisi ini? Entahlah...semoga nanti saya mendapatkan info terpercaya kutipan dari si penyair sendiri.

Saya sendiri memaknai bahwa kata 'sederhana', ternyata bisa demikian 'rumit'.

Hehe, apakah mengecewakan pemaknaan saya? Harap maklum, walau waktu SD saya suka menulis puisi, baru sekaranglah saya tertarik untuk belajar puisi, karena putri saya yang kelas 6 SD mulai tertarik menulis puisi dan pernah menang lomba puisi antar kelas di sekolahnya. Maksud saya, untuk menyupport si sulung, saya juga harus paham benar tentang puisi. Belajarnya bagaimana, ya dari mempelajari puisi-puisi karya penyair Indonesia maupun luar.

Keprihatinan
Ada satu keprihatinan saya ketika mempelajari puisi karya Pak Sapardi ini. Mengapa? Yaitu banyaknya orang salah kaprah dan menganggap bahwa 'Aku Ingin' adalah karya Kahlil Gibran. Wah, kok bisa gitu, ya? Di mana kesalahan bermula? Entahlah. Yang jelas, saya harap bila Anda membaca postingan saya ini dan menemukan postingan salah kaprah, Anda bisa mengoreksi kesalahan tersebut.

2 komentar:

  1. tak ada yg lebih tabah dr hujan bulan juniiiiiiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum baca yang itu, Mbak. Sik, durung galau meneh, ngerjakno liyane. Puisine rehat disik, hehehe

      Hapus

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES