Apakah Anda tahu serial Para Pencari Tuhan? Serial ini sudah
sejak … entah berapa tahun yang lalu, selalu disetel di bulan ramadhan di SCTV
tiap pagi pukul 03.00 dan diulang bakda maghrib. Atau disetel maghrib diulang
dini hari, ya? Entahlah, pokoknya dalam 24 jam ditayangkan dua kali.
Saya selalu menonton serial ini dengan khidmat, karena
relatif lebih mengena di hati ketimbang tayangan lainnya. Permasalahan yang
diangkat aktual dan natural. Nggak ada adegan yang lebay atau ibu mertua yang
sinis meringis mengintimidasi menantunya ala sinetron stereotype Indonesia.
Pesan moralnya jelas ada namun tak menggurui. Dan yang lebih penting, dikemas
dengan humor-humor yang santun.
Awalnya dulu serial ini disutradarai oleh Deddy Mizwar,
namun kemudian (mungkin) berganti setelah beliau sibuk bekerja sebagai salah
satu pimpinan daerah Jawa Barat. Walau demikian taste-nya tak berubah.
Nah, selama menjalankan puasa di kosan tahun ini, saya nggak
pernah setel televise saat makan sahur. Kebetulan baru dini hari tadi, bu kos
nyetel televisi dan ndilalahnya kok pas SCTV pas serial Para Pencari Tuhan itu.
Ada satu adegan yang membuat saya sungguh-sungguh merasa
bersyukur. Aya (Zaskia Adya Mecca), divonis dokter tidak bisa melahirkan lagi,
sementara di kehamilan terdahulu ia keguguran (keguguran atau anaknya
meninggal, ya? Saya lupa). Aya galau. Di tengah kegalauannya ia meminta pada
sahabatnya untuk bersedia menikah dengan Azzam (Agus Kuncoro), suaminya. Aya
berpendapat bahwa Azzam pasti ingin punya anak. Tapi di satu sisi, Aya
menyadari bahwa cinta suaminya kepadanya begitu besar. Azzam tak akan mau
menikah lagi, demikian ditandaskan oleh Azzam. Tetaplah berjalan di sisiku.
Pemeran Azzam dan Aya
Hingga suatu malam, dengan hati hancur, Aya mengatakan pada
Azzam:
“Aku tahu kau tak akan menikah lagi selama masih ada aku.
Menikahlah lagi, Zam. Dan ceraikan aku.”
Zaskia memerankannya dengan begitu apik. Kesakitannya
demikian terlukis di wajah yang bersimbah air mata.
Saya termenung dan tak terasa mengalir pula cairan bening di
pipi. Ya, Allah. Mungkin bukan hanya Aya. Tapi banyak wanita di luar sana, yang
masih berharap anugerah kehamilan dan selalu dalam perasaan cemas, gelisah,
takut kehilangan suami. Atau mereka yang sudah divonis mandul dan sedang
memupuk kesabaran untuk mengizinkan sang suami menikah lagi. Duhai sahabat,
saudara sesama makhluk Tuhan, doaku untuk kalian semua.
Di situlah saya merenungi hidup saya sendiri, dengan satu
anak di surga dan tiga anak yang lucu-lucu di dunia. Betapa besar anugerah
Allah pada saya. Masih ditambah dengan suami yang baik dan pengertian. Maka,
nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang Engkau dustakan?
Alhamdulillah ya Allah…. Ampuni hamba jika masih banyak
mengeluh dan lalai bersyukur kepada-Mu.
Catatan:
Gambar diunduh dari google
betul mbak, selalu ada alasan untuk bersyukur, kita saja yg acap kali lalai
BalasHapusyoiii...say
Hapus