Senin, 07 September 2015

Cantik dan Sehat dengan yang Halal


Pada hari Sabtu, 5 September 2015, saya berkesempatan mengikuti kajian "Humaira" di masjid Nurul Ashri. Kali ini tema kajian adalah "Cantik dan Sehat dengan yang Halal" dengan narasumber mbak Aisha Maharani. Hmm, sebenarnya nama Mbak Aisha ini yang menggerakkan hati untuk pergi mengikuti kajian, selain temanya yang penting dan menarik. Saya membaca profil Mbak Aisha dua tahun lalu di majalah Aulia dan kagum dengan kiprahnya.

Kekaguman saya makin bertambah saat pembawa acara kajian menyebutkan satu per satu jabatan Mbak Aisha, antara lain: founder Halal Corner, Founder Jemput Jodoh Halal, Owner Halal Market Online, Konsultan sertifikat halal, pengasuh rubrik halal corner di majalah Aulia, dan masih sederet jabatan dan kesibukan lain termasuk mengisi seminar dan kajian di sana-sini. Wih, sibuk, ya.
Selain berbagai kesibukan tersebut, kegiatan utama Mbak yang cantik ini adalah mengurus ketiga buah hati dan tentunya suami tercinta di rumah.  

Karena delay pesawat, jadwal kajian agak molor. Sempat menunggu beberapa menit, akhirnya sang narasumber hadir dengan kostum serba hitam yang makin menguarkan kecantikannya. Wah, ternyata Mbak Aisha mungil ya ... tapi jelas tetap cantik. Dan suaranya ... mantap.

Mengawali kajian, Mbak Aisha menegaskan bahwa Ibu, adalah penjaga gawang distribusi makanan dan obat-obatan di rumah tangga, sehingga wajib melek halal.

Halal, adalah kewajiban bagi umat muslim (HR. Thabrani).

Bagaimana memastikan zat halal untuk keluarga? Caranya adalah dengan KNOWING-FINDING-KEEPING. Mengetahui apa itu halal, menemukan yang halal dan haram, dan menyimpan pengetahuan tentang halal-haram sebagai pegangan dalam menyediakan makanan, minuman, obat maupun kosmetika untuk keluarga.

HALAL adalah sesuatu yang DIRIDHAI Allah dan membuat kita aman dunia akhirat. SESUATU itu dapat berarti luas, makanan, minuman, obat, kosmetika, pendapatan, hingga pasangan.

THOYYIB adalah sesuatu yang aman, sehat, baik dan sesuai dengan porsinya (tidak berlebihan).

Produk zaman sekarang cirinya adalah instan, menarik dan tahan lama. Karena menarik dan tahan lama, ada beberapa zat tambahan yang dibubuhkan pada produk (pewarna atau pengawet). Zat-zat tambahan inilah yang biasanya kita kurang memahami dari mana asalnya.

BABI adalah hewan yang diharamkan. Di sisi lain, semua bagian tubuh babi bisa dimanfaatkan dan memang dimanfaatkan secara luas khususnya di negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim. Itulah mengapa penting adanya sertifikat halal, agar kita dapat terbantu dalam menghindari zat-zat haram.

Semua bagian BABI dapat dimanfaatkan.
TULANG: dimanfaatkan sebagai gelatine dan calciumnya
DARAH : digunakan sebagai media tumbuh/media fermentasi berbagai virus (keperluan pengobatan)
KULIT: dimakan. Membedakan kulit krupuk sapi dan babi, kalau sapi warna kecoklatan dan pecah-pecah permukaannya. Sedangkan krupuk kulit babi kuning pucat keputihan dan permukaannya halus. Kulit babi juga biasa disamak untuk jadi bahan tas, sepatu, sendal, casing hp. Cara membedakan, kulit sapi bertekstur kulit jeruk sedangkan kulit babi halus dan ada bagian yang bertitik tiga.
Kulit (jaringan ikat kulit) yang mengandung kolagen biasa digunakan untuk produk kecantikan (fungsi kolagen: mengenyalkan, menghaluskan, menghilangkan keriput).
BULU: dipakai untuk bahan baku pembuatan sikat gigi balita, kuas (untuk melukis, merias wajah dan memasak), waspadai merek eterna. Tanda kuas bulu babi, kalau dibakar tercium bau seperti daging hangus.
JEROAN -- pankreas -- untuk produksi insulin; usus -- untuk casing sosis
KIKIL
DAGING
LEMAK

Kriteria Obat Halal

- Tidak terbuat dari bahan yang haram, tidak terbuat dari golongan yang najis.
- Tidak terkontaminasi oleh bahan haram dalam proses produksi
Produk Farmasi = terdiri dari bahan aktif dan bahan farmaseutik (bahan tambahan). Ada 28 bahan tambahan yang biasa dipakai, tapi yang kritis adalah sebagai berikut:
- bahan pengemulsi, pewarna, perisa, pemanis, bahan pengisi tablet, bahan pengkilap, bahan pelarut, bahan enkapsulasi.

Sumber bahan aktif obat dan bahan farmaseutik bisa dari tumbuhan, hewan, manusia, mikroba dan bahan sintetik kimia.
Jika ditinjau dari bentuk obat, maka ada beberapa titik kritis yang wajib kita ketahui:
- Obat serbuk -- laktosa, sukrosa -- apa media fermentasinya?
- Tablet -- monogliserida, gelatin -- berasal dari mana?
- Kapsul -- cangkang kapsul dapat terbuat dari babi, ikan maupun sapi
- Obat cair -- pelarutnya apakah dari khamr?

Yang perlu diketahui, tidak semua alkohol itu khamr.  Tapi khamr merupakan bagian dari alkohol. Banyak turunan alkohol antara lain metanol, dll. Yang disebut khamr adalah etanol yaitu turunan alkohol yang tidak beracun dan bisa diminum.

Etanol pun ada dua jenisnya: khamr berasal dari fermentasi misalnya air beras dan khamr yang berasal dari bahan tambang (khamr jenis ini diperbolehkan dalam obat-obatan)

Menurut MUI, dari 30.000 jenis obat di Indonesia, hanya 22 saja yang halal. Menteri Kesehatan di era terdahulu Nafsiah Mboi juga pernah menyatakan bahwa 90% obat Indonesia mengandung babi. Bagaimana menyikapi hal ini? Sepertinya kita tidak boleh sakit, ya? Gunakan dulu obat-obatan herbal sebelum terpaksa menggunakan obat kimia.

KOSMETIK

Kosmetik adalah bahan/campuran bahan yang digosokkan, dilekatkan untuk merawat tubuh kita.
Asal bahan kosmetik sama dengan obat: tumbuhan, hewan, sintetik, kimia, manusia, mikroba.
Titik kritis kosmetik adalah: kolagen. ekstrak placenta, amnion/ketuban, hormon, lemak, vitamin, AHA.

Menghindari dari zat haram sangat terbantu bila kita hanya mengkonsumsi produk-produk yang sudah bersertifikat halal. Misalnya produk-produk unilever, wardah, dll.

Catatan:

Ada beberapa tambahan tips penting dari Mbak Aisha. Antara lain:
1. Merencanakan anak dengan gen yang baik: sebelum jima' sholat tahajud bareng pasangan halal, minum madu, makan habbats, makan daun pegagan, minum air zam-zam.
2. Para ibu sebaiknya belajar tentang fiqih untuk masa depan keluarga yang lebih baik.
3. Perkembangan tumbuh kembang anak tak lepas dari apa yang dia konsumsi sejak dalam kandungan. Oleh sebab itu selalu makan dan menyediakan makanan halal untuk keluarga tercinta itu sudah menjadi keharusan.

Sangat disayangkan dengan ilmu Mbak Aisha yang sedemikian banyak untuk masalah halal-haram ini, waktu yang tersedia terlalu singkat. Sehingga hanya kulit-kulit luarnya saja yang dapat didiskusikan dalam kajian ini. Insyaa Allah lain waktu ada kesempatan bertemu Mbak Aisha yang mungil tapi bersuara dahsyat ini.

2 komentar:

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES